GELAR DISKUSI PUBLIK, UNIROW DAN UB KUPAS TUNTAS PERMASALAHAN PESISIR TUBAN DAN SOLUSINYA
Tuban– Kerjasama antara Universitas PGRI Ronggolawe dengan Universitas Brawijaya Malang menggelar Diskusi Publik dengan tema Permasalahan Pesisir Tuban dan Solusinya yang bertempat di Gedung Rektorat Lt. 2 Unirow Tuban pada hari ini (23/10). Kegiatan ini juga diikuti oleh Ratusan Peserta secara daring yang terdiri dari Masyarakat Umum, Mahasiswa, dan Dosen. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Tuban yang ke-728 menghadirkan para Narasumber Unsur Pemerintahan, Kelompok Masyarakat, Guru Besar Unirow dan Para Guru Besar UB Malang.
Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si.,Ph.D. selaku ketua tim Dosen Berkarya dari Universitas Brawijaya Malang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan diskusi publk ini merupakan bagian dari Program Dosen Berkarya dari UB. Lebih Lanjut beliau juga menyampaikan bahwa tujuan dari program ini yang pertama untuk meningkatkan reputasi dan rekoknisi UB, serta meningkatkan peran serta UB dalam pembangunan di masyarakat khususnya dunia industri dan pemerintah daerah.
“Untuk itu dalam kegiatan ini UB menerjunkan 5 orang pakar terdiri dari ahli di bidang perikanan, peternakan, lingkungan dan matematika” Ungkap Guru Besar UB tersebut.
Hal senada Juga disampaikan oleh Prof. Dr. Marjono, M.Phil. selaku Direktur Pascasarjana UB yang juga menjadi anggota Tim Dosen Berkarya. Dalam sesi wawancara Beliau menyampaikan bahwa melalui program ini UB mendukung program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“ini untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia melalui peningkatkan jumlah pakar atau ahli dari perguruan tinggi yang bekerja atau mengabdi di luar kampus sesuai dengan keahlian dan kapasitas intelektualitasnya” Ungkap Prof. Marjono sapaan akrabnya.
Ditempat yang sama, Rektor Universitas PGRI Ronggolawe Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani, M.Kes dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas dedikasinya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dari Tim Dosen berkarya. Prof. Dian sapaan Akrab Rektor Unirow itu juga mengungkapkan bahwa kegiatan merupakan serangkaian kegiatan Dosen Berkarya yang meliputi Supervise, pendampingan dan konsultasi. Kegiatan ini juga untuk mencapai indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi.
“Indikator kinerja utama yang dimaksud disini adalah Dosen berkegiatan di luar kampus, Praktisi mengajar di Kampus, dan memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus” Ungkap Rektor Dua Periode tersebut.
Untuk diketahui dalam kegiatan ini dihadiri oleh Para narasumber adalah Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjayani,M.Kes selaku Rektor Unirow Tuban, Dr. Ir. M. Amenan, ST selaku Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Tuban, Bambang Irawan selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tuban. Ada Juga dari Kelompok Masyarakat Muhasan,SH selaku Ketua Pokdarwis Pantai Kelapa Tuban dan Faisol Hasan selaku Ketua HSNI Tuban. Selain itu ada Narasumber dari UB Juga yang terdiri dari Prof. Dr. Marjono, M.Phil. Selaku Direktur Pascasarjana UB, Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D. Selaku Guru Besar UB, Prof. Dr. Ir. Gatot Ciptadi, DESS., IPU., ASEAN. Eng. Selaku Guru Besar UB, Prof. Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP., Selaku Guru Besar UB dan Ir. Bambang Semedi, M.Sc., Ph.D. selaku Dosen FPIK UB.
Adapun isi dalam Kegiatan Diskusi ini sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa pemateri dalam diskusi Kabupaten Tuban memiliki potensi sumber daya pesisir yang luar biasa meliputi sumber daya pantai, laut, perikanan budidaya, dan perikanan tangkap. Secara Geografis Tuban terletak disepanjang pantai Utara dengan Panjang kurang lebih 65 Km. Sehingga Kabupaten Tuban memiliki kekayaan potensi yang sangat tinggi, namun demikian masyarakat masih merasakan adanya permasalahan-permasalahan. Salah satu permasalahan yang dikemukaan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban adalah permasalahan sampah dan limbah yang berdampak mencemari sungai dan pesisir Kabupaten Tuban. Permasalah ini tidak terlepas dari kapasitas tampung TPA, sarpras yang masih terbatas, dan rendahnya tingkat pelayanan penanganan sampah. Selanjutnya narasumber dari Pokdarwis Pantai Kelapa menyampaikan permasalah mengenai upaya masyarakat untuk mengembangkan pariwisata daerah yang masih menghadapi kendala meliputi keterbatasan tempat untuk mengembangkan potensi termasuk untuk pemasaran produk lokal, lemahnya dukungan para stakeholder dan kurangnya perekrutan tenaga kerja di wilayah pantai.